Peralatan itu dikirim melalui Kementerian Kesehatan Ukraina, yang sebelumnya meminta bantuan dari AS dan sekutu.
Presiden Joe Biden, setelah pertemuan darurat NATO di Brussels, Belgia, pada 24 Maret, mengatakan AS bersama sekutu akan membalas jika Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina. Balasan akan bergantung pada sifat penggunaannya. Meski demikian, pejabat militer dan intelijen AS mengatakan tidak ada informasi Rusia menggunakan senjata biologi atau kimia dalam waktu dekat. Rusia berulang kali membantah tuduhan Barat tentang kemungkinan penggunaan senjata kimia.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia, mengutip dokumen rahasia dari biolab di Ukraina, mengungkap laboratorium telah menghabiskan lebih dari 200 juta dolar AS termasuk menjalankan program wabah dan patogen antraks.
Igor Kirillov, kepala badan Radiasi Kimia dan Biologi Rusia mengatakan, jaringan terdiri atas 30 lebih laboratorium biologi dibentuk di Ukraina yang bertugas untuk kepentingan Departemen Pertahanan AS (Pentagon). Namun semua hal terkait kelanjutan program biologi militer AS di Ukraina dimusnahkan setelah Rusia memulai operasi militer khusus.