WASHINGTON DC, iNews.id – Wahana pendarat bulan AS, Peregrine, mengakhiri operasinya menyusul masalah pascapeluncuran dan gagal melakukan pendaratan lunak di permukaan bulan sesuai rencana. Kabar itu diumumkan oleh perusahaan pengembang kendaraan antariksa tersebut, Astrobotic, Jumat (19/1/2024).
“Seperti yang diperkirakan, Astrobotic kehilangan telemetri dengan pesawat ruang angkasa Peregrine sekitar pukul 15.50 EST (Jumat, 19/1/2024 pukul 03.50 WIB). Meskipun hal ini menunjukkan bahwa kendaraan tersebut menyelesaikan proses masuk kembali secara terkendali di atas perairan terbuka di Pasifik Selatan pada pukul 16.04 EST, kami menunggu konfirmasi independen dari entitas pemerintah,” tulis Astrobotic di platform media sosial X, Kamis (18/1/2024) waktu Amerika Serikat.
Pada 8 Januari, roket Vulcan yang membawa Peregrine diluncurkan sesuai jadwal dari Launch Complex 41 di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral, Florida. Roket Vulcan sendiri telah dikembangkan selama satu dekade oleh United Launch Alliance (ULA), perusahaan patungan Boeing dan Lockheed Martin.
Pendarat Peregrine sedianya dijadwalkan mendarat di bulan pada 23 Februari. Wahana itu membawa peralatan ilmiah milik Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) serta muatan lainnya, termasuk DNA manusia untuk dikuburkan secara simbolis di bulan.
Karena situasi darurat, pendaratan pesawat ruang angkasa itu di bulan harus dibatalkan dan Astrobotic memutuskan untuk mengakhiri misi dengan memasukkan probe secara terkendali ke atmosfer bumi.