Wapres AS Pence ke Suu Kyi: Penganiayaan Rohingya Tak Bisa Dimaafkan

Nathania Riris Michico
Wakil Presiden AS Mike Pence pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. (Foto: AFP)

Pence menyebut, AS ingin melihat kebebasan pers yang demokratis di Myanmar. Selain itu, dia menuturkan pemenjaraan dua jurnalis tahun lalu "sangat mengganggu" bagi AS.

Pence tidak menyebutkan nama Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, dua wartawan Reuters yang ditangkap di Yangon pada Desember 2017. Mereka dinyatakan bersalah pada September melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara.

"Di Amerika, kami percaya pada institusi demokrasi dan cita-cita kami, termasuk pers yang bebas dan independen," katanya.

Menanggapi Pence, Suu Kyi pun angkat bicara.

"Tentu saja orang-orang memiliki sudut pandang yang berbeda tetapi intinya adalah bahwa Anda harus bertukar pandangan ini dan mencoba untuk saling memahami dengan lebih baik."

"Dengan cara kami dapat mengatakan bahwa kami memahami negara kami lebih baik daripada negara lain mana pun dan saya yakin Anda akan mengatakan hal yang sama dengan Anda, bahwa Anda memahami negara Anda lebih baik daripada orang lain," tambah Suu Kyi.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
15 hari lalu

Absen di KTT ASEAN, PM India Modi Tak Suka Trump Singgung Pakistan

Internasional
16 hari lalu

Terungkap! Ini Alasan PM India Modi Tak Hadiri KTT ASEAN, Ada Kaitan dengan Trump

Nasional
18 hari lalu

Prabowo Hadiri KTT ASEAN Plus Three, Dorong Kerja Sama Konkret dan Persaingan Konstruktif

Internasional
18 hari lalu

Lagi! Malaysia Salah Sebut Nama Pemimpin Asing, Kali Ini Korbannya PM Singapura

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal