BEIJING, iNews.id - Sejak media Pemerintah China merilis sebuah video guna menunjukkan seorang musisi etnis Uighur dalam kondisi sehat -meski berbagai laporan menyebutkan dia sudah meninggal dunia- berbagai orang Uighur membanjiri media sosial dengan pesan berisi permintaan kabar tentang kerabat mereka yang hilang.
Pada 10 Februari, sebuah rekaman video yang dirilis China Radio International layanan bahasa Turki menampilkan musisi Abdurehim Heyit, yang menyebut dirinya berada dalam kondisi sehat.
Peluncuran video tersebut berjarak sehari setelah Pemerintah Turki mendesak China menutup kamp-kamp penahanan etnis Uighur berdasarkan kabar kematian Abdurehim Heyit.
Pertanyaan-pertanyaan tentang keaslian video itu dan kapan perekamannya dilontarkan sejumlah kelompok etnis Uighur.
Kini, dengan menggunakan tagar #MeTooUyghur di Twitter dan Facebook, kerabat para tahanan dan aktivis mengemukakan pertanyaan kepada pemerintah China mengenai bukti keberadaan mereka.