Badan internasional itu menyatakan, pihaknya telah menerbangkan 37 ton pasokan untuk keperluan operasi darurat dan penyembuhan trauma ke Turki pada Kamis (9/2/2/2023) lalu. Sementara 35 ton persediaan yang sama juga telah tiba di Suriah pada Jumat (10/2/2023).
“Perbekalan penyelamat jiwa ini akan digunakan untuk merawat dan merawat 100.000 orang serta untuk 120.000 intervensi bedah mendesak di kedua negara,” kata WHO.
Pengiriman pasokan ketiga, yang membawa muatan serupa, dijadwalkan tiba di Suriah pada Senin (13/2/2023) besok.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, tiba di Aleppo, Suriah pada Sabtu (11/2/2023) kemarin. Dia mengaku sangat sedih melihat kondisi yang dihadapi para penyintas gempa bumi di sana. Mereka harus menghadapi ancaman maut di tengah cuaca dingin yang membekukan, ditambah lagi akses yang sangat terbatas ke tempat berlindung, makanan, air, alat penghangat, dan perawatan medis.