MOSKOW, iNews.id - Rusia berencana memproduksi 32.500 drone tempur setiap tahun mulai 2030. Drone, terutama kamikaze yang digunakan sekali pakai, terbukti efektif dan murah dibandingkan rudal dalam menargetkan sasaran musuh, berdasarkan pengalaman perang di Ukraina.
Bukan hanya Rusia, Ukraina juga semakin sering menggunakan drone untuk menyerang wilayah Rusia lebih dalam.
“Volume produksi tahunan pesawat udara tak berawak (UAV), belum termasuk UAV pendidikan, direncanakan sebanyak 32.500 unit. Ini hampir tiga kali lebih banyak daripada volume produksi saat ini,” kata Wakil Perdana Menteri Rusia, Andrei Belousov, dikutip dari kantor berita Tass.
Dengan produksi tersebut, lanjut dia, Rusia akan menguasai 70 persen pasar drone tempur jenis ini.
Tak tanggung-tanggung, untuk mewujudkan rencana itu, Rusia akan menggelontorkan dana 696 miliar rubel atau sekitar Rp118,7 triliun pada 2030.