X Tolak Hapus Video Pendeta Ditikam, Perseteruan Elon Musk dengan Australia Makin Menjadi

Anton Suhartono
Perseteruan antara Elon Musk dengan pemerintah Australia terkait video penikaman pendeta di gereja semakin menjadi (Foto: Reuters)

SYDNEY, iNews.id - Senator Australia Jacqui Lambie menyebut keputusan Elon Musk yang menolak untuk menghapus video penikaman terhadap pendeta di plaftom media sosial X bisa mendorong orang lain untuk bergabung dengan kelompok teroris.

Pengadilan federal pada Senin lalu menguatkan perintah badan pengawas siber Australia, Komisioner eSafety, terhdaap X untuk menghapus video penikaman tersebut. Serangan yang dilakukan remaja 16 tahun itu terjadi pada 15 April. Gereja Asiria yang menjadi lokasi penikaman menyiarkan langsung acara kebaktian.

Lambie mengatakan, Kepolisian Federal Australia (AFP) mengeluarkan peringatan kepada pengadilan federal bahwa video yang beredar di X bisa digunakan untuk mendorong orang-orang di Australia bergabung dengan organisasi teroris atau melakukan tindakan teroris.

"(Musk) Seharusnya mengenakan celana besar (bertanggung jawab sebagai orang dewasa) dan melakukan hal yang tepat, tapi dia tidak melakukannya karena tidak memiliki kesadaran sosial", kata Lambie, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/4/2024).

Sebelumnya Musk menegaskan penolakannya untuk menghapus video tersebut. Tayangan itu sebenarnya sempat dihapus selama beberapa hari untuk pengguna X di Australia, namun tidak di luar negeri. Beberapa pengguna di Australia bisa mengakses video itu di X pada Rabu kemarin.

Miliarder yang juga pemilik Tesla Motor dan SpaceX itu setuju dengan komentar netizen bahwa Lambie harus dipenjara. Dia juga mengamini komentar netizen lain soal undang-undang pembatasan senjata Australia diarahkan untuk menghentikan perlawanan terhadap “pemerintahan fasis”.

Perusahaan platform X juga menegaskan sikapnya untuk menentang perintah menghapus video tersebut dalam sidang pengadilan pada Rabu kemarin. Pengacara X mengatakan, pendeta yang diserang juga sudah mengizinkan agar video tersebut beredar di media sosial.

Konflik ini memicu perdebatan sengit antara Musk dan netizen melawan para pejabat senior Australia, termasuk Perdana Menteri Anthony Albanese, Lambie, serta eSafety. 

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
6 hari lalu

Surat dari Prajurit Perang Dunia I Ditemukan di Pantai Australia, Isinya Bikin Merinding

Nasional
6 hari lalu

Momen Wapres Gibran Asyik Nonton Timnas Futsal vs Australia di Indonesia Arena

Internasional
11 hari lalu

Elon Musk Bisa Hengkang dari Tesla jika Paket Gaji Rp16.611 Triliun Ditolak

Internasional
17 hari lalu

Pesawat Bawa PM Australia Anthony Albanese Mendarat Darurat di AS

Nasional
21 hari lalu

Menhan-Panglima Angkatan Bersenjata Australia Bahas Peluang Latihan Bersama di Wilayah Timur Indonesia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal