Kepala Satpol PP DKI Arifin menepis tindakan oknum anggotanya merupakan pencucian uang atau penggelapan seperti kasus-kasus lain yang terjadi. Menurut dia, apa yang dilakukan anggotanya berawal dari pengambilan uang di ATM yang saldonya tidak berkurang, meski telah diambil berulang kali.
”Awalnya ada anggota yang salah memasukkan PIN saat menarik uang tunai dari ATM. Setelah PIN benar, ada uang keluar tetapi saldo tidak berkurang. Beberapa waktu mengambil uang lagi dan saldo tidak berkurang lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Bank DKI memastikan kasus ini tidak memengaruhi operasional perusahaan. Dana nasabah juga tetap aman.
"Layanan dan kegiatan operasional perbankan tetap berjalan dengan normal. Bank DKI menjamin keamanan dana nasabah," kata Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/11/2019).