"Rata-rata yang punya kontrakan itu kan cukup mampu dan punya tabungan, gak ada salahnya bertoleransi bagi sesama warga negara, sesama warga DKI. Caranya bisa dengan penundaan jika tidak mampu bayar, kemudian jika pekerja mendapat gaji pokok bisa dengan memberikan diskon, gak ada salahnya, karena saat sekarang ini bisa menjadi amal," ucap Mujiyono.
Untuk bantuan makanan, kata Mujiyono, bisa dengan bantuan sosial sembako yang kini tengah dijalankan oleh Pemrov DKI Jakarta, namun dengan berbagai catatan perbaikan yang harus dilakukan. Pertama adalah isi dalam paket bantuan sosial yang selama ini dibagikan dengan nilai per paket sekitar Rp149.000.
"Ditambah lah item barangnya, jangan Rp149.000 an lagi, tambah ada komponen daging, telur, buah dan lainnya yang kaitannya dengan protein dan gizi yang meningkat dari sebelumnya yakni beras, minyak, biskuit, sarden, masker, karena kan saat ini juga menyambut Ramadhan dan Idul Fitri," ucap dia.
Perbaikan kedua, adalah mengenai data yang berhak menerima bantuan di mana sebelumnya diketemukan pihak-pihak yang sesungguhnya tidak berhak menerima bantuan sosial yang disebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencapai 1,6 persen dari keseluruhan daftar penerima bansos sekitar 1,2 orang.
"Itu harus diperbaiki ditambah dengan yang berhak menerima, masukan masyarakat kategori rentan miskin seperti pekerja yang di-PHK, pekerja yang dirumahkan dan tak digaji, pekerja yang dirumahkan namun dibayar pokoknya, pengusaha kecil dengan omset menurun karena Corona, serta pengusaha kecil yang bangkrut karena Corona," ujarnya.