DEPOK, iNews.id - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono berjanji memeriksa guru yang terlibat dalam manipulasi nilai rapor di SMPN 19 dengan metode tabayyun. Tabayyun dinilai penting untuk menguji kebenaran informasi agar tidak terjadi salah tafsir.
Buntut dari manipulasi nilai ini menyebabkan 51 siswa lulusan SMPN 19 dianulir dalam seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur prestasi rapor 2024.
"Iya pasti, dalam sesuatu masalah semuanya akan ada koordinasi dan ada namanya apa ya tabayyun lah ya. Bagaimana kita memanggil mereka untuk bisa dimintakan keterangan," kata Imam di Balai Kota Depok, Senin (22/7/2024).
Imam menyebut ada kesalahan sistem zonasi yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Ia berharap pelaksanaan PPDB ke depan lebih baik dan dapat menambah jumlah sekolah negeri, baik SMP maupun SMA, di Kota Depok.
"Ini kan memang masalah zonasi yang membuat ini bisa terjadi. Ya mudah-mudahan ke depan Depok bisa lebih baik lagi dalam memiliki sekolah negeri baik SMP negeri maupun SMA negeri," ujarnya.