DEPOK, iNews.id - Sebanyak 51 siswa lulusan SMP Negeri 19 Depok dianulir kepesertaannya dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 jalur prestasi rapor. Mereka terbukti bersalah karena mengkatrol nilai sehingga bisa diterima di delapan SMA Negeri Kota Depok.
Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat menyebut kasus pemalsuan nilai bisa dipidana. Pelaksana Harian (Plh) Kadisdik Jabar Mochamad Ade Afriandi memantau kasus itu meski kewenangan pendidikan SMP ada di Pekot Depok.
"Iya betul, nah jadi begini, kami Disdik Provinsi Jabar tentu sudah melaporkan ke Pj Gubernur ya. Nah kemudian kaitan dengan SMP di Depok ini gitu ya, nah itu sesuai kewenangan ada di bawah Wali Kota Depok ya (Idris)," kata Ade, Rabu (17/7/2024).
Ade mengatakan berdasarkan hasil rapat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek), Inspektorat Kota Depok bersama Disdik harus menindaklanjuti kasus itu. Dia menduga SMP lain juga melakukan kecurangan itu.
"Untuk yang SMP yang satu itu, jelas itu harus ada tindakan, dilakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur sehingga nanti ada penuntutan secara kepegawaian sebagai ASN," katanya.