Masjid Jami Al-Atiq, Jadi Pelarian Pejuang Kemerdekaan

muhammad farhan
Masjid Jami Al-Atiq di Jalan Kampung Melayu Besar nomor 1 RT 03/01 Bidara Cina, Tebet, Jakarta Selatan. (Foto : MPI/Muhammad Farhan)

Adapun pemberian nama Kampung Melayu tersebut, berdasarkan keterangan, mengartikan sebagai kampung pelarian. 

"Konon kabarnya, nama Kampung Melayu diambil dari bahasa Jawa, melayu yang artinya lari atau pelarian. Jadi masjid dan nama daerah ini berartikan tempat pelarian," lanjut keterangan tersebut. 

Pemberian nama Al-Atiq disebabkan kesepakatan pengurus masjid pada tahun 1949. Nama Al-Atiq diartikan sebagai kemerdekaan karena pada 27 Desember 1949, adanya peristiwa konferensi meja bundar (KMB) yang dihelat menegaskan penyerahan kedaulatan oleh pemerintah Belanda kepada Indonesia. 

Baru setelahnya, pada tahun 1970-an, Gubernur Ali Sadikin meresmikan nama Masjid Jami Al-Atiq hingga sekarang. Peresmian oleh Ali Sadikin tersebut juga dibarengi dengan pemugaran yang dibantu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan anggaran Rp3.500.000 saat itu. 

Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait
Destinasi
5 hari lalu

Ajaib Masjid di Aceh Tamiang Berdiri Kokoh dari Terjangan Banjir Bandang, Jadi Penyelamat Satu Kampung

Nasional
21 hari lalu

Viral Masjid di Aceh Tetap Berdiri Kokoh walau Diterjang Banjir Bandang

Internasional
1 bulan lalu

Keji! Pemukim Ilegal Israel Bakar Masjid dan Alquran di Tepi Barat

Internasional
2 bulan lalu

Kejamnya Pemberontak Sudan Bunuh 1.500 Orang, Eksekusi Warga di Masjid dan Rumah Sakit

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal