Mengenal Salak Condet, Maskot DKI Jakarta yang Terlupakan

Rizal Bomantama
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat memanen Salak Condet pada 14 Maret 2019. (Foto: SINDOnews)

Setelah kemerdekaan, Condet terus tumbuh menjadi kawasan penghasil buah terutama salak dan duku yang dikelola oleh masyarakat asli Jakarta yaitu Betawi. Bahkan hasil bumi dari Condet ini bersama produk buah nusantara lainnya disuguhkan kepada para tamu di era Presiden Sukarno.

Gubernur Ali Sadikin pada tahun 1974 menetapkan kawasan yang terdiri atas Kelurahan Balekambang, Batu Ampar, dan Kampung Tengah sebagai cagar budaya melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No. D.IV-1V-115/e/3/1974. Ali Sadikin bahkan menetapkan Condet sebagai cagar buah-buahan.

Pada puncak kejayaannya tahun 1970-an, produksi Salak Condet mencapai 285,7 ton dari dua kali masa panen terutama di bulan Desember. Panen sebesar itu didapat dari 1.656.600 rumpun pohon salak yang tumbuh di atas lahan seluas total 300 hektare.

Buah warna cokelat dengan kulit bersisik serta sedikit duri tipis dijual penduduk ke sentra buah Pasar Minggu yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari Condet. Buah-buahan itu dibawa melewati aliran Sungai Ciliwung dengan perahu dari bambu.

Upaya Pelestarian

Dibangunnya Jalan Raya Condet mengakibatkan terkikisnya kawasan hijau di Condet. Penyebabnya tak lain yaitu arus urbanisasi. Para pendatang banyak yang membeli lahan hijau di kawasan Condet dan mengubahnya menjadi permukiman. Akibatnya masyarakat Betawi yang menempati Condet lama-lama tersisihkan hingga status cagar budaya dicabut pada tahun 2004.

Arus urbanisasi juga mengikis keberadaan Salak Condet. Buah dengan ciri-ciri memiliki rasa asam dan manis dalam satu rumpun buah serta berdaging tebal itu semakin langka seiring dengan perginya masyarakat Betawi.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Megapolitan
4 hari lalu

Pramono Pede Banjir Jakarta Bisa Ditangani asal Air Rob Tak Naik, Ini Caranya

Megapolitan
15 hari lalu

Pramono Respons Laporan PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat di Dunia: Salah!

Nasional
24 hari lalu

Massa Milad Ke-113 Muhammadiyah di Jakarta Membeludak, Tahun Depan Digelar di GBK

Nasional
1 bulan lalu

RDF Rorotan 2 Kali Gagal Uji Coba, Proyek Rp1,2 Triliun Ini Patut Dicurigai

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal