Praktik aborsi tersebut juga melibatkan SA (30) sebagai pengemudi dan SW (42) sebagai pembantu rumah tangga.
Komarudin menduga tidak hanya empat orang pelaku yang terlibat dalam jaringan aborsi ilegal ini. Oleh karena itu, pihak kepolisian masih melakukan pengembangan untuk menangkap pelaku lainnya.
"Saat ini tim masih dalam proses pengejaran untuk membongkar jaringan ini. Kami yakin bahwa bukan hanya mereka, masih ada jaringan lainnya. Kami sedang memburu para admin jaringan ini," ujarnya.