Dia menuturkan, AZA diduga mengetahui aktivitas para operator di bawah pengawasannya yang melakukan pungli dengan modus meletakkan kantong plastik atau botol air mineral.
"Yang bersangkutan menerima setiap uang hasil pungli yang dilakukan oleh operator RTG bervariatif dengan nominal Rp5.000-Rp20.000 dan yang bersangkutan tidak menentukan nilai nominal sehari-hari bisa mendapatkan sebesar Rp100.000-Rp150.000," tuturnya.
Menurutnya, AZA menggunakan uang pungli yang diperoleh dari para operator RTG untuk keperluan sehari-hari.
"Yang bersangkutan mengakui memberikan pengumuman digroup WA Dapur RTGC A ketika Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok melakukan penindakan pungli sebagai langkah-langkah antisipasi agar bisa menyangkal kegiatan yang mereka lakukan," katanya.