Atas dasar itu, Nusron menduga penjualan empat pulau itu berkaitan dengan masalah geopolitik. Apalagi sejumlah pulau yang dijual berada di daerah krusial atau strategis.
"Nah, karena itu kita harus hati-hati menyikapinya. Saya yakin ini tidak terpisahkan dengan konteks geopolitik. Karena dilalah kok yang ditawarkan kok adalah kawasan-kawasan yang krusial, contohnya Anambas ini berdempetan dengan Laut China. Kemudian Pulau Sumbawa berdempetan dengan Australia, dan sebagainya," kata Nusron.
"Ini saya yakin dalam konteks ini tidak sekadar orang iseng atau orang yang main-main di dalam online itu, karena ini adalah online yang ada di luar negeri. Saya yakin ini tentunya ada kaitan geopolitik, yang itu tidak mungkin bisa saya sampaikan di sini," imbuhnya.
Nusron mengatakan, dirinya tak punya otoritas untuk menjelaskan perihal adanya kaitan masalah geopolitik terhadap empat pulau yang dijual. Namun, dia tetap menduga kuat bahwa penjualan pulau itu berkaitan dengan kepentingan geopolitik.
"Mungkin yang punya otoritas itu tidak saya yang bisa menyampaikan itu. Tapi insting saya ya, sebagai aktivis maupun sebagai politisi, saya rasa-rasanya kok mengarah ini ada kepentingan geopolitik yang lain," katanya.