”Beliau memang religius, rajin ke masjid. Beliau jugalah yang mulai menghentikan kehidupan nakal di kalangan pasukan tempur Korps Baret Merah,” tutur Prabowo.
Semasa memimpin Kopassus, Yogie pernah menduduki dua jabatan lainnya. Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI saat itu, Jenderal TNI M Jusuf, mengangkat Yogie sebagai Pangdam Siliwangi.
Jabatan itu membuat pangkat Yogie naik menjadi mayjen alias jenderal bintang dua. Namun, di saat bersamaan Yogie tetap dipercaya menjadi danjen Kopassus.
Lalu pada 1982, Yogie diangkat lagi menjadi Pangkowilhan II yang membawahi teritorial Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Pangkatnya pun naik menjadi letnan jenderal (letjen).
Kopassus yang saat ini diakui oleh militer dunia ternyata pertama kali dikomandoi tentara berdarah Eropa alias orang kulit putih. Dia adalah Mochammad Idjon Djanbi.
Dikutip dari buku Sang Komandan karya Petrik Matanasi, Idjon lahir dengan nama Rokus Bernardus Visser di Kanada sekitar 1915. Dia putra seorang petani tulip yang sukses.
Semasa muda, Visser membantu ayahnya berjualan bola lampu di London, Inggris. Dia lalu bergabung ke militer Belanda yang mengungsi ke Britania saat perang dunia kedua pecah. Dia kemudian ditugaskan menjadi sopir Ratu Belanda saat itu, Wilhelmina.
Dianggap berprestasi, Visser diberi kesempatan bergabung ke sekolah perwira sebelum dikirim ke ASia. Dia lalu bergabung dengan pasukan yang semula bertujuan memukul Jepang di Indonesia. Namun, Visser dan pasukannya baru dikirim ke Indonesia pada 1946 setelah Jepang menyerah kepada sekutu.
Visser lalu memutuskan tinggal di Indonesia sebagai warga sipil setelah Indonesia merdeka. Dia memeluk Islam dengan mengganti nama menjadi Idjon Djanbi dan menikahi kekasihnya yang berdarah Sunda.
Keterlibatan Idjon saat awal pembentukan Kopassus saat dirinya aktif di TNI dengan pangkat Mayor. Dia lalu menarik perhatian Kolonel AE Kawilarang dan diajak membantu merintis pasukan komando.
Pasukan baret merah ini semula bernama Kesatuan Komando (Kesko) Teritorial III (Kesko III) di bawah divisi Siliwangi. Idjon pun ditunjuk sebagai komandannya.
Dia masih dipercaya sebagai komandan setelah Kesko ditarik di bawah kedudukan komando KSAD. Perubahan struktur dilakukan pada Januari 1953 dan berganti nama menjadi Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD).