JAKARTA, iNews.id - Indonesia terdiri atas beberapa kerajaan saat masih berada di era Nusantara. Kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri pun ternyata pernah terlibat sebuah perang.
Salah satu penyebab terjadinya peperangan di Nusantara adalah perebutan kekuasaan. Bahkan, di antaranya menjadi yang paling legendaris dalam sejarah. Apa saja itu?
Perang Bubat adalah perang terkenal di zaman kerajaan yang melibatkan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda. Dalam jurnal Transformatika (2015) berjudul ‘Resepsi Cerita Perang Bubat dalam Novel Niskala Karya Hermawan Aksan’, perang Bubat berlangsung di sekitar pesanggrahan Bubat, yang menjadi lokasi penginapan rombongan Kerajaan Sunda.
Perang Bubat terjadi pada tahun 1357 Masehi atau 1279 Saka, ketika Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk dan Kerajaan Sunda di bawah kendali Maharaja Linggabuana. Hampir seluruh pasukan Kerajaan Sunda tewas, termasuk raja dan permaisurinya. Putri Raja yang bernama Dyah Pitaloka Citraresmi juga tewas, usai bunuh diri di lapangan peperangan.
Ada berbagai versi yang menceritakan penyebab pecahnya perang besar ini. Contohnya adalah Carita Parahyangan yang ditulis oleh Pangeran Wangsakerta, yang menyebutkan bahwa Dyah Pitaloka lebih memilih suami dari kalangan orang Jawa daripada orang Sunda.
Cerita itu berbeda dengan kisah yang ada pada Kidung Sunda, yang berasal dari Bali. Di dalamnya tertulis bahwa Hayam Wuruk ingin sekali mencari permaisuri dan jatuh cinta dengan seorang putri Sunda.
Namun, nama putri Sunda itu tidak disebutkan dalam kidung tersebut. Di sisi lain, Gajah Mada tidak menghendaki hal itu lantaran menganggap bahwa orang Sunda harus tunduk kepada orang Majapahit. Jumlah pasukan yang tidak seimbang adalah penyebab utama dari kekalahan Kerajaan Sunda.