BPPT dan tim berupaya meningkatkan sensitivitas perangkat RDT IgG IgM dalam mendeteksi virus penyebab covid-19 hingga 70 persen, dan perangkat RDT micro-chip hingga 80 persen. Sedangkan, perangkat PCR yang biasa digunakan untuk menguji sampel swab memiliki sensitivitas hampir 100 persen dalam mendeteksi virus penyebab covid-19.
Hammam mengatakan, pembuatan prototipe RDT untuk deteksi antibodi yang disebut Immunoglobulin G (IgG)/Immunoglobulin M (IgM) dalam bentuk strip digunakan untuk mengetahui ada tidaknya antibodi covid-19. Antibodi atau imunoglobulin akan muncul saat seseorang pertama kali terinfeksi virus atau bakteri.
Jika terinfeksi covid-19, tubuh orang tersebut akan merespons dengan mengeluarkan antibodi covid-19, yang akan muncul pada hari keenam atau ketujuh setelah infeksi. Produk RDT IgG IgM buatan Indonesia ini akan mampu mendeteksi secara cepat dalam waktu 5-10 menit dengan meneteskan darah atau serum pada alat RDT IgG IgM.
Perangkat RDT micro-chip merupakan alat deteksi antigen yang menggunakan micro-chip. Alat ini mampu mendeteksi secara dini keberadaan virus covid-19 pada pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) atau orang tanpa gejala (OTG) dengan menggunakan sensor Surface Plasmon Resonance (SPR).