Sementara itu, Kepala SPPG Semanggi 2 Surakarta, Sari Kusuma Dewi, mengatakan fasilitas yang dimiliki pihaknya lebih modern dibandingkan SPPG lain.
"SPPG-SPPG lain belum terdapat bilik sanitasi dan belum ada segel untuk ompreng dan juga jarang menggunakan tulisan tentang batas waktu konsumsi makanan," kata Dewi.
Dewi menjelaskan, SPPG Semanggi 2 telah menggunakan mesin pemorsian berbasis trailer berjalan, bukan sistem manual.
Dia menambahkan, seluruh inovasi tersebut diterapkan untuk menjaga standar higienitas makanan. Bahkan, sebelum memasuki dapur, petugas wajib melewati bilik sanitasi dan menggunakan alat pelindung diri lengkap.
"Harus melewati bilik sanitasi dulu, tapi secara umum para petugas sebelum masuk dapur MBG wajib menggunakan APD lengkap seperti mengunakan penutup kepala, sarung tangan hingga alas kaki," katanya.
Selain mengedepankan teknologi modern, Dewi menyebut SPPG Semanggi 2 juga melibatkan UMKM lokal dan relawan dari warga sekitar.