JAKARTA, iNews.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, memberikan penjelasan terkait masih banyaknya siswa SMP yang kesulitan melakukan operasi hitung sederhana. Menurutnya, saat ini Kementerian sedang fokus memperbaiki kualitas pendidikan, khususnya dalam aspek literasi dan numerasi.
Keterangan ini disampaikan Abdul Mu’ti saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI pada Selasa (26/8).
"Terkait dengan beberapa hal yang bersifat kebijakan strategis, menyangkut koding kurikulum dan sebagainya. Ini memang masalah sedang kami perbaiki, untuk meningkatkan literasi dan numerasi," ungkap Abdul Mu'ti dalam rapat itu, Selasa (26/8/2025).
Ia menuturkan bahwa kementeriannya tengah menjalankan Gerakan Literasi dan Numerasi Nasional untuk menanggapi berbagai temuan di lapangan. Program ini diharapkan bisa memperbaiki kelemahan kurikulum, termasuk fakta adanya siswa SMP yang belum mampu melakukan penjumlahan dasar.
"Kita ada gerakan literasi nasional dan untuk numerasi itu sudah kami lakukan gerakan numerasi nasional sehingga permasalahan yang bapak bapak sampaikan mudah-mudahan dapat kami atasi," lanjut dia.
Selain itu, Abdul Mu’ti mengumumkan rencana pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik yang akan diterapkan pada siswa SD dan SMP. Ujian ini dijadwalkan dimulai pada Maret 2026 mendatang.
"Karena nanti mulai tahun depan, maret 2026 itu SD dan SMP ada tes kemampuan akademik yang tes kemampuan akademik itu di antaranya adalah mengukur kemampuan akademik terutama yang berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis dan mata pelajaran tertentu," tutur dia.
Ia menambahkan bahwa di tahun berjalan, Kemendikdasmen juga telah melakukan asesmen sejak masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Tes ini ditujukan untuk memetakan kemampuan dasar siswa dalam membaca, menulis, serta menggali bakat dan minat mereka.
"Bahkan beberapa sudah melakukan tes untuk mendeteksi bakat minat anak anak kita dengan tes psikologi dan lainnya dan tes ini tidak berbayar, tidak menentukan kelulusan," tutur dia.
"Hanya untuk mengetahui sebenarnya kemampuan mereka ketika memulai pelajaran sudah pada tingkat apa sehingga yang dikhawatirkan bapak ibu sekalian mudah-mudahan tidak terulang lagi dengan tes itu," ungkap dia.
Sebelumnya, Anggota DPR RI, Dedi Wahidi, menyoroti masalah rendahnya kemampuan berhitung siswa SMP. Ia mendesak Mendikdasmen untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh.