Lebih jauh, survei BPS juga mengungkap manfaat sosial dan infrastruktur yang signifikan dari kebijakan ini. Penerapan Zero ODOL diperkirakan dapat menurunkan angka kecelakaan angkutan logistik hingga 22,4%, serta menghasilkan potensi efisiensi Rp1,4–2,8 triliun per tahun dari penghematan biaya perawatan infrastruktur. Dana tersebut dapat dialihkan untuk memperkuat ekosistem logistik nasional.
"Mari kita sukseskan Zero kendaraan over dimension over load pada 2027, dengan niat baik, kita bisa menyelamatkan korban lalu lintas karena satu nyawa terlalu banyak. Komitmen kita hari ini akan menyelamatkan ribuan nyawa di masa depan," tutup Dirjen mengakhiri paparannya.
Langkah Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat ini menandai keseriusan pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi darat yang aman, efisien, dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi kuat antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, target Nol Kendaraan ODOL 2027 diyakini bukan sekadar wacana, tetapi langkah nyata menuju keselamatan dan efisiensi nasional.