Eks Bos Pertamina Ungkap Potensi Kerugian jika Operasional Terminal BBM OTM Berhenti

Nur Khabibi
Eks Vice President Supply and Distribution PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution. (Foto: Nur Khabibi)

Menurut dia, kebutuhan tambahan kapal muncul karena pasokan BBM yang biasanya melalui terminal OTM harus dialihkan melalui jalur dan fasilitas lain. Dia menuturkan beban biaya negara kemudian akan bertambah sekitar Rp150 miliar per tahun.

“Kalau itu dirupiahkan tentu akan signifikan. Dari kajian surveyor Indonesia, sekitar Rp150 miliar per tahun,” kata Alfian.

Namun, dia menegaskan angka tersebut belum mencakup keseluruhan dampak finansial penghentian operasi terminal tersebut.

“Itu hanya dari sisi penambahan kapal saja. Belum termasuk penghitungan mengenai efisiensi impor yang selama ini juga memanfaatkan OTM,” tuturnya.

Kerry kemudian menegaskan kembali pertanyaannya apakah penghitungan biaya itu mencapai Rp150 miliar per bulan.

“Kalau hitungan surveyor Indonesia itu sekitar Rp150 miliar per tahun. Saya kurang jelas kalau disebut Rp 150 miliar per bulan,” ujar Alfian.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
8 hari lalu

Eks Direktur Ungkap Kerja Sama Pertamina-PT Tangki Merak Perkuat Stok BBM Nasional

Nasional
10 hari lalu

Kejagung Sita Rumah Riza Chalid di Jaksel, Diduga Hasil Korupsi Minyak Pertamina

Nasional
12 hari lalu

Dakwaan Jaksa: Sejumlah Perusahaan Diperkaya di Kasus Korupsi Minyak Pertamina

Nasional
13 hari lalu

DPR Soroti Selisih Kerugian Negara Kasus Korupsi Minyak Pertamina: Masyarakat Curiga

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal