Eks Komisioner KPU Soroti Pendaftaran Gibran Diterima Tanpa Revisi PKPU: Salah Prosedur!

Giffar Rivana
Eks Komisioner KPU I Gusti Putu Artha menyatakan pendaftaran Gibran sebagai cawapres yang diterima tanpa adanya revisi PKPU usai putusan MK salah prosedur. (Foto: Mahkamah Konstitusi RI/YouTube)

JAKARTA, iNews.id - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) I Gusti Putu Artha menyoroti keputusan KPU yang menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres tanpa merevisi PKPU Nomor 19 Tahun 2023 usai MK mengeluarkan putusan terkait batas usia capres-cawapres. Dia menyatakan keputusan itu salah prosedur.

"Bahwa persyaratan bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka memenuhi syarat tanpa mengubah Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2019, tindakan ini hemat saya adalah salah prosedur. Seharusnya KPU mengubah terlebih dahulu Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2023 Pasal 13 Ayat (1) Huruf q sebagai konsekuensi UU berubah," kata Putu di sidang sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

"Maka UU yang lain harus dilihat, pasal berapa? Pasal 231 ayat 4, apa bunyinya, ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen administrasi bakal pasangan calon, diatur dalam peraturan KPU," ujar dia.

Putu mengatakan, KPU tidak tepat jika hanya mengacu pada perubahan pasal 169, padahal pada saat yang sama mengabaikan pasal 231 ayat 4 dengan langsung menerbitkan Keputusan KPU.

"Ini satu paket menurut saya sama halnya ketika KPU menerbitkan peraturan 19 adalah berangkat dari 169 huruf q yang belum diubah oleh mahkamah," ucap Putu.

Selain melanggar Pasal 231 Ayat (4) UU Pemilu, penerbitan Keputusan KPU Nomor 1378 itu juga melanggar Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2022. 

"Rancangan keputusan KPU biro penyusun melakukan penyelarasan terhadap peraturan KPU, faktanya materi Keputusan KPU 1378 soal syarat umur tidak selaras dengan Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2023," kata dia.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Pakar Hukum Surati Komisi III DPR, Minta Keabsahan Ketua MK Suhartoyo Dibahas

Nasional
3 hari lalu

Revisi UU Pemilu Mendesak di Era Prabowo-Gibran, Adopsi Sistem MMP Solusi Politik Berbiaya Tinggi

Nasional
7 hari lalu

Pakar Hukum Tuding Suhartoyo Ketua MK Ilegal, Minta 9 Hakim Mundur

Nasional
7 hari lalu

Fraksi PAN Dukung Penuh Putusan MK soal Keterwakilan Perempuan di AKD DPR

Nasional
7 hari lalu

Pakar Hukum Sebut Jabatan Ketua MK Tak Sah, Desak Suhartoyo dan Para Hakim Mundur

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal