Selain dari Hengki, Ristanta juga menerima uang dari tersangka Ramadan Ubadilah secara langsung dengan cara ditaruh dalam kantong di jok mobil.
“Selain dari saksi Hengki terperiksa juga menerima uang dari saksi Ramadan ubadilah secara langsung sebanyak 1 kali sebesar Rp6 juta dengan cara uang tersebut dimasukkan ke dalam kantong di jok mobil terperiksa dan dari saksi Hengki sebanyak 10 kali yang uangnya dimasukkan ke dalam amplop dengan nilai masing-masing sekitar Rp10 juta,” ungkapnya.
Lebih jauh, Dewas KPK menyebut uang itu diterima Ristanta sebagai ‘uang tutup mata’ agar membiarkan para tahanan menggunakan alat komunikasi.
“Menimbang uang yang diterima terperiksa dari saksi Hengki dan saksi Ramadan Ubadillah merupakan uang bulanan yang bersalah dari tahanan sebagai uang tutup mata agar para tahanan dibiarkan menggunakan alat komunikasi selama berada di dalam rutan KPK,” jelasnya.
Sebagai informasi, Ristanta dijatuhkan sanksi berat berupa permintaan maaf secara langsung. Selain itu, Dewas KPK juga merekomendasikan Ristanta untuk diproses secara disiplin kepegawaian.