JAKARTA, iNews.id - Industri media di Indonesia tengah menghadapi masa sulit dan tantangan besar. Sejumlah media nasional termasuk platform digital, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa tahun terakhir dan masih berlanjut di tahun ini.
Akademisi yang juga pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J Rachbini mengatakan, industri media di Indonesia saat ini memang sedang menghadapi tantangan besar, bahkan bisa disebut krisis struktural. Banyak perusahaan media melakukan PHK massal, pengurangan jumlah berita, hingga penggabungan redaksi.
Menurutnya, setidaknya ada tiga penyebab kondisi media pada saat ini. Pertama dari faktor dan akibat tekanan ekonomi dan kedua karena disrupsi digital yang mengubah cara orang mengakses informasi.
"Ketiga, pendapatan media berubah karena iklan dialokasikan lebih luas ke platform media online dan individu influencer," kata Didik yang juga Rektor Universitas Paramadina, kepada iNews.id, Selasa (13/5/2025).
Didik pun mengingatkan ancaman krisis yang dihadapi media saat ini dan perlunya pemerintah bersikap. Pers dan media pada dasarnya adalah pilar demokrasi sehingga peranannya tidak boleh runtuh karena kehadiran teknologi digital.