B. Kendaraan dan Alat Transportasi
Selain aset properti, Ketua KPU juga memiliki sejumlah kendaraan pribadi. Rinciannya antara lain satu mobil jenis SUV keluaran 2019 dan dua unit sepeda motor yang dilaporkan memiliki nilai keseluruhan sekitar Rp 260 juta. Kendaraan tersebut juga dilaporkan sebagai hasil pembelian pribadi.
C. Harta Bergerak Lain dan Kas
Dalam kategori harta bergerak lainnya, terdapat sejumlah barang bernilai sekitar Rp 50 juta. Sementara itu, kas dan setara kas (seperti tabungan atau deposito) tercatat mencapai hampir setengah miliar rupiah. Total nilai aset ini menunjukkan pengelolaan keuangan yang relatif konservatif, dengan porsi terbesar tetap di properti yang bersifat jangka panjang.
D. Utang dan Kewajiban
Selain aset, laporan tersebut juga memuat data kewajiban finansial. Ketua KPU melaporkan utang sekitar Rp 400 juta. Nilai ini relatif kecil dibandingkan total aset yang dimiliki, sehingga secara neto kekayaannya tetap berada pada kisaran Rp 6,2 miliar.
Jika dibandingkan dengan laporan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan kekayaan sekitar Rp 300 juta. Kenaikan ini dianggap wajar mengingat fluktuasi harga tanah dan bangunan di wilayah urban yang terus meningkat setiap tahun. Selain itu, inflasi dan penyesuaian nilai aset juga berperan dalam perubahan total harta.
Konsistensi laporan selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa Ketua KPU melaksanakan kewajiban pelaporan secara berkala dan transparan. Hal ini menjadi salah satu indikator kepatuhan pejabat publik terhadap regulasi antikorupsi yang mewajibkan setiap penyelenggara negara untuk menyerahkan LHKPN secara rutin.