JAKARTA, iNews.id - Hujan es sempat terjadi di Surabaya, Jawa Timur pada Senin (21/2) kemarin. Melihat hal itu, pakar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengingatkan bahaya kandungan polutan di dalam esnya.
Kepala Departemen Teknik Lingkungan ITS Arie Dipareza Syafei menjelaskan pada dasarnya hujan es tersebut memiliki kandungan yang sama dengan hujan biasa. Namun, ada polutan dari atmosfer yang ikut terbawa di dalamnya.
Tak hanya sekadar partikel debu kecil, tetapi polutan yang dimaksud bisa mengandung gas emisi, seperti nitrogen dioksida, sulfur dioksida hingga karbon monoksida.
Ia pun tak mengelak bahwa semua butiran hujan membawa polutan karena zat-zat emisi dari bumi. Semua zat tersebut bertumbukan dan menempel dengan droplet air yang ada di atmosfer.
"Dalam kasus hujan es, campuran air tersebut mengalami kristalisasi akibat pergerakan udara yang mempengaruhi suhu,” kata Arie melansir laman resmi ITS, Kamis (24/2/2022).