Soeharto menampik setelah mendengar pernyataan Hoegeng. "Di Indonesia tidak ada lagi lowongan buat Hoegeng," kata Soeharto. Hoegeng langsung menyatakan berhenti jadi Kapolri saat itu. Banyak yang menilai tawaran menjadi Dubes adalah cara pemerintah Soeharto 'membuang' Hoegeng ke luar Indonesia.
Setelah diberhentikan menjadi Kapolri, Hoegeng mengembalikan semua barang termasuk mobil dinas.
Ketika makam malam bersama keluarga, Hoegeng juga menjelaskan alasan menolak menjadi Dubes. Menurutnya, jabatan Dubes harus dipegang seorang diplomat bukan polisi.
Namun anak-anaknya mencoba menawarkan agar Hoegeng mengambil kesempatan tersebut. Dengan menjadi Dubes, mereka bisa merasakan luar negeri.
Mendengar hal itu, Hoegeng marah sambil menggedor meja makan. "God verdome! Kamu tahu. Kalau Papimu jadi Dubes, kerjanya hanya seremonial seperti bertemu dengan perwakilan pemerintah negara sambil minum atau makan. Padahal di negara kita ini banyak rakyat yang tengah kesulitan hidup dan makan dan minum saja sulit," katanya. Anak-anaknya yang mendengar langsung diam.