Identitas jenazah korban akan ditentukan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Mabes Polri. Tim forensik akan merilis data antem mortem untuk memastikan kejelasan informasi korban.
Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II Surabaya, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono mengatakan, penemuan jenazah akan dijadikan evaluasi untuk memperluas area pencarian, khususnya di permukaan laut bagian selatan.
Pada Kamis (3/7/2025) pukul 00.15 Wita, KMP Tunu Pratama Jaya mengirimkan kode merah akibat kebocoran mesin. Empat menit kemudian, kapal mengalami blackout di tengah laut.
Kapal membawa 53 penumpang, 12 kru dan 22 kendaraan. Hingga Jumat (4/7/2025) malam, 36 orang berhasil ditemukan, 30 selamat dan 6 tewas, sementara sisanya masih dalam pencarian.
Proses penyisiran dilakukan oleh ratusan personel gabungan dari laut, darat, dan udara, setiap hari mulai pukul 07.00-19.00 WIB. Cuaca yang tidak menentu di Selat Bali menjadi tantangan tambahan dalam operasi.