JAKARTA, iNews.id - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Irjen Teddy Minahasa dengan hukuman mati. Jaksa menyampaikan sejumlah hal memberatkan dari terdakwa.
Pertama Teddy telah menikmati keuntungan dari hasil penjualan narkotika jenis sabu. Kedua, terdakwa merupakan anggota Polri yang menjabat sebagai Kapolda.
Seorang Kapolda seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas peredaran gelap narkotika, tetapi terdakwa justru melibatkan dirinya dan anak buahnya.
Ketiga, perbuatan Teddy telah merusak kepercayaan publik kepada institusi Polri. Keempat, perbuatan terdakwa telah merusak nama baik Institusi Polri.
Lalu kelima, Teddy tidak mengakui perbuatannya. Keenam, Teddy juga berbelit-belit dalam memberikan keterangan.
"Perbuatan terdakwa sebagai Kapolda telah menghianati perintah Presiden dalam penegakan hukum dan pemberantasan peredaran gelap narkotika, dan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika," kata jaksa, Kamis (30/3/2023).