Kemudian juga Pak Rahman akan berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dan distributor pangan lainnya. Memasuki Ramadan, pihaknya mengaku sudah menyusun untuk menggelar Pak Rahman di beberapa kecamatan. “Di bulan puasa kita sudah mengagendakan pak Rahman sampai tanggal 4 April,” ujarnya.
Dia mengatakan, jika Pak Rahman memang sangat memberikan manfaat untuk masyarakat. Seperti contoh Pak Rahman menjadi solusi dalam upaya menstabilkan harga pangan.
Selain itu, Pak Rahman merupakan salah satu faktor atau upaya mengendalikan dan mengontrol agar tak terjadi inflasi di Kota Semarang. Dirinya memastikan, selain harga bahan pokok yang terjangkau, produk yang dijual juga berkualitas.
“Tujuannya menjaga stabilitas harga pasokan pangan. Kemudian distribusi lewat Lumpang Semar (Lumbung Pangan Kota Semarang) yang merupakan jejaring distribusi dan menjaga stabilitasi harga pangan. Saat ini sudah 80 titik di 16 kecamatan dan 64 kelurahan. Harapan kedepan 177 kelurahan terpenuhi,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan jika kebutuhan beras di Kota Semarang sampai bulan Ramadan bakal tercukupi. Kini 17 ton beras SPHP sudah digelontorkan oleh Bulog di Kota Semarang.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Mualim berharap Pemkot Semarang menyiapkan program-program untuk mencegah inflasi khususnya mendekati Ramadan dan Idulfitri.
"Kami berharap program seperti Pak Rahman bisa menyasar ke semua wilayah, untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok di tengah situasi harga kebutuhan pangan yang meningkat," ucapnya.