Dari kantong jenazah Lion Air JT 610 nomor postmortem 0015A teridentifikasi sebagai Fifi Hajanto, perempuan berusia 43 tahun. Kemudian, jenazah dengan nomor antemortem 126 atas nama Dede Anggraini, perempuan 40 tahun.
Dari ketujuh nama tersebut, seluruhnya diketahui berdasarkan analisis DNA yang dilakukan tim DVI. "Teridentifikasi sebagai antemotem nomor 185 atas nama Hendra, laki-laki, usia 39 tahun, melalui tes DNA," ujar Lisda.
Sedangkan, lima jenazah atas nama Petrous Rudolf Sayers (laki-laki, 58 tahun), Eka Suganda (laki-laki, 49 tahun), Niar R. Soegiyono (perempuan, 39 tahun), Sudibyo Onggo Wardoyo (laki-laki, 40 tahun), dan Mito (laki-laki, 37 tahun) teridentifikasi melalui sidik jari. "Iya yang lima itu dari sidik jari," jelas Lisda.
Dengan teridentifikasinya 13 jenazah hari ini, maka jumlah total penumpang yang telah teridentifikasi menjadi 27 orang. Hingga saat ini masih 162 penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang belum teridentifikasi.
Sebelumnya, tim DVI sudah mengidentifikasi 14 jenazah dari 137 kantong yang diterima. Ke-14 jenazah tersebut berhasil diidentifikasi berdasarkan hasil medis, tes DNA, sidik jari, dan properti yang dikenakan para korban. Dari 14 korban pesawat Lion Air JT 610 yang teridentifikasi sebelumnya, tiga merupakan perempuan, sisanya laki-laki.