"Saya membuat proyek waktu itu belum terkenal coding-coding-an, itu tahun 2001. Saya sudah membuat coding waktu itu untuk mendigitalisasi proses pendaftaran untuk pelatihan di salah satu perusahaan telekomunikasi," kata pria yang berprofesi sebagai jurnalis itu.
Karena itu, Aiman menyarankan Kemendikbudristek membuat formula kelulusan baru. Formula itu lebih menekankan pada kreativitas mahasiswa dalam membuat karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Sehingga basisnya atau dasarnya adalah bagaimana mereka mengembangkan kreativitas mereka untuk membuat sesuatu. Karena ini yang paling penting bukan sekedar di atas kertas, mereka bisa membuat penelitian lalu setelah itu bingung mau apa enggak bisa berbuat apa-apa," tutur Aiman.