Dia juga mengenang, setiap kali diundang konser di Jakarta, Didi Kempot selalu memilih menginap di daerah Slipi. Bukan tanpa alasan jika penyanyi terbaik AMI 2001 itu memilih demikian. Didi Kempot tak pernah lupa dari mana dia memulai mengukir garis perjuangan hidupnya.
“Saya selalu meneteskan air mata ketika mengingat nyaris setiap hari dia menelpon untuk sekadar mengirim kabar di mana dia berada. Betapa dia adalah seorang sahabat yang amat menghargai persahabatan,” tuturnya, terharu.
Gus Nabil mengaku banyak sekali ingatan yang membekas di hatinya tentang sang sahabat. Saking banyaknya hingga tak bisa diuraikan satu per satu dalam tulisan sederhana.
Kini Didi Kempot telah berpulang, meninggalkan banyak kenangan kepada semuanya, baik tentang hidup, hubungan, dan lainnya. Kepergian itu seperti pesan yang selalu diutarakan semasa hidup, "Apa saja yang jadi masalahmu, kuat tidak kuat kamu harus kuat. Tapi misalnya kamu tidak kuat, ya harus kuat".
Menurut Nabil, meski air mata dan kesedihan tak bisa dihindari, mereka yang ditinggalkan harus tetap kuat dan meneruskan jejak perjuangan kemanusiaan serta kebudayaan Sang Legenda.
“Semua yang di bumi akan pergi, namun karya tetap abadi. Selamat jalan, Mas Didi. Doa dan linangan air mata semoga menjadi bukti, bahwa engkau layak ditempatkan Tuhan di tempat yang paling baik,” ucapnya.