JAKARTA, iNews.id - Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid atau yang kerap disapa Gus Dur dikenal menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan pluralisme. Oleh sebab itu, wafatnya Gus Dur pada 30 Desember 2009 menimbulkan duka mendalam bagi rakyat Indonesia.
Tak berhenti sampai di situ, makam beliau yang ada di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur tiap tahun dikunjungi puluhan ribu peziarah. Mereka tidak hanya berasal dari Jawa Timur (Jatim), tapi dari seluruh penjuru Tanah Air.
Selain dikenal sebagai kiai dan pemimpin politik, Gus Dur kerap mengeluarkan candaan-candaan segar sehingga siapa pun yang mendengarkannya dibuat tertawa terbahak-bahak. Namun ada secuil kisah percintaan Gus Dur dengan Sinta Nuriyah yang jarang diketahui orang.
“Gus Dur sangat gemar menonton pertandingan sepakbola dan menonton film. Namun cucu dari pendiri ormas Nahdlatul Ulama (NU) itu tetaplah seorang penonton dan seorang pemuda kutu buku. Terlebih lagi, Gus Dur tinggal dalam suatu dunia keagamaan yang secara nyata tidak menyetujui pemuda untuk bercinta dalam usia muda," tulis Greg Barton dalam buku "Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid" (2017).
Walaupun sudah berusia dua puluhan, Gus Dur belum pernah berkencan apalagi mempunyai pacar. Boleh dikatakan, masa muda Gus Dur dipenuhi semangat pergerakan.
Di Jombang, Gus Dur mengalami suatu pertemuan yang jauh lebih penting daripada pertemuannya dengan karya-karya sastra serta pengarang-pengarang terkenal yang dibacanya dengan penuh gairah. Sebagai remaja, dia belum pernah mengalami kisah cinta.