Gus Dur tidak kecil hati dan tetap menulis surat kepadanya sambil menumpahkan kepada Nuriyah rasa putus asanya di Mesir dan apa yang telah dialaminya di negeri itu.
Bagi seorang yang jarang mau mengungkapkan rasa ragunya, apa lagi depresinya, apa yang secara jujur diungkapkan Gus Dur mengenai rasa khawatirnya itu merupakan suatu tindakan penting. Setelah menerima hasil ujian akhir pada pertengahan tahun 1966, Gus Dur, dia menulis surat lagi kepada Nuriyah dan menumpahkan segenap perasaan sedih karena kegagalannya.
Kali ini ada kabar baik. Nuriyah segera membalas dengan kata-kata yang menghiburnya.
“Mengapa orang harus gagal dalam segala hal? Anda boleh gagal dalam studi, tetapi paling tidak Anda berhasil dalam kisah cinta,” tutur Nuriyah.
Hingga akhirnya, Gus Dur dengan segera menulis surat kepada ibunya untuk meminang Nuriyah.