JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, 334 pelaku usaha merupakan pelaku korupsi. Jumlah tersebut berdasarkan data penanganan kasus periode 2004 hingga 31 Maret 2021.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, modus terbanyak yang ditangani, yaitu penyuapan serta pengadaan barang dan jasa. Dia menuturkan, pelaku usaha sebagai pihak pemberi suap kepada penyelenggara negara.
“Motifnya beragam, mulai dari balas jasa atas pekerjaan atau pelayanan yang telah diberikan hingga tujuan untuk mempertahankan hubungan bisnis dalam jangka panjang,” ujar Nurul Ghufron di Jakarta, Jumat (5/11/2021).
Dia menilai kondisi ini sangat memprihatinkan karena praktik korupsi dalam dunia usaha akan menimbulkan multiplier effect. “Mengakibatkan inefisiensi proyek, kualitas yang buruk, serta harga barang/jasa yang jauh di atas harga sebenarnya,” ucapnya.