JAKARTA, iNews.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Arief Budiman mengaku desain Pemilu Serentak 2019 ini merupakan desain pemilu yang cukup berat. Mengingat, tahapan-tahapan dalam pemilu serentak telah diatur secara ketat dan harus tepat waktu.
"Desain pemilu kita 2019 memang ini cukup berat, tahapan-tahapan pemilu harus tepat waktu. Satu-satunya kegiatan yang tahapan diatur ketat itu tahapan pemilu," katanya saat menghadiri diskusi akhir pekan Polemik MNC Trijaya Network bertajuk 'Silent Killer Pemilu Serentak 2019', di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Sabtu (27/4/2019).
KPU, kata dia, seringkali diprotes dan dikritik sejumlah pihak soal fenomena banyaknya petugas KPPS yang sakit bahkan meninggal dunia karena kelelahan usai menjalankan tugas dalam Pemilu 2019. Namun, Arief menjelaskan, KPU sebagai penyelenggara pemilu hanya menjalankan perintah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
"KPU kan diprotes, dicaci maki, KPU enggak manusiawi karena orang non-stop, kerja terus enggak pakai istirahat. UU mengatakan pemungutan suara dan penghitungan harus selesai di hari yang sama, artinya tanggal 17 April harus selesai," tuturnya.
Arief mengatakan, untungnya dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan waktu tambahan tanpa jeda selama 12 jam jika penghitungan suara tidak selesai pada hari yang sama.