JAKARTA, iNews.id - Latar belakang Perang Dingin perlu diketahui oleh semua orang. Perang Dingin atau Cold War adalah persaingan ideologis global antara blok Timur yang dipimpin Uni Soviet dan blok Barat yang dipimpin oleh Amerika.
Hal ini muncul setelah Perang Dunia II dan terjadi di berbagai bidang, yakni politik, ekonomi, militer, budaya, ideologi, dan pengetahuan luar angkasa. Perang ini menyebabkan terbentuknya Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada tahun 1949, dan aliansi Pakta Warsawa (1955-1991).
Namun, Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak melakukan konfrontasi atau peperangan secara langsung, tetapi mendukung sekutunya dan melakukan perang proksi, misalnya Perang Korea tahun 1950-1953, Perang Vietnam tahun 1955-1975, dan Afganistan tahun 1979-1989. Itulah mengapa istilah ‘dingin’ digunakan untuk menggambarkan perang tersebut.
Dilansir dari laman Atomic Archive, Rabu (17/1/2024), Perang Dingin berkembang saat Amerika Serikat dan Uni Soviet terlibat konflik usai dunia mulai pulih dari Perang Dunia II. Saat itu, Majelis Umum PBB yang pertama membentuk Komisi Energi Atom PBB pada 1946 untuk melenyapkan semua senjata pemusnah massal, termasuk bom atom.
Upaya ini dilakukan Amerika untuk melakukan monopoli di seluruh dunia atas kendali ‘elemen berbahaya’ dari seluruh spektrum energi atom. AS kemudian mengajukan proposal, yang diberi nama The Baruch Plan kepada PBB untuk menyerukan pembentukan otoritas internasional guna mengendalikan aktivitas atom yang berpotensi berbahaya, memberi izin pada semua aktivitas atom lainnya, dan melakukan inspeksi.