Ketika Hitler melanggar pakta non-agresi yang telah ia tandatangani dengan Stalin, dengan menginvasi Uni Soviet, ia mengejutkan Tentara Merah dan meraih keuntungan teritorial yang penting. Hal ini memaksa Uni Soviet untuk bergabung dengan Sekutu.
Ini juga berarti terjadi banyak ketegangan di antara negara-negara sekutu, serta sejumlah masalah kompleks, yaitu
Perpecahan ideologis telah memisahkan kekuatan Sekutu sejak Perang Dunia Pertama dan terlihat jelas pada konferensi perdamaian di Yalta dan Potsdam pada tahun 1945. Saat itulah sekutu memutuskan apa yang akan terjadi pada Eropa, dan khususnya Jerman, pada akhir Perang Dunia Kedua. Perang.
Ada dua alasan untuk ini:
Revolusi Bolshevik pada bulan Oktober 1917 menggantikan tsar Rusia dengan "kediktatoran proletariat", dan mendirikan negara komunis. Kaum Bolshevik kemudian memutuskan untuk menarik Rusia dari Perang Dunia Pertama ketika perang saudara melanda negara tersebut, sehingga Inggris dan Perancis harus melawan kekuatan Poros sendirian. Tentara Putih, pendukung Tsar yang melawan Bolshevik selama Perang Saudara Rusia, kemudian didukung oleh kekuatan Barat.
Sistem politik dan ekonomi Amerika Serikat yang kapitalis dan Uni Soviet yang komunis secara ideologis tidak sejalan. Kedua belah pihak ingin menegaskan model mereka dan memaksa negara-negara di seluruh dunia untuk menyesuaikan diri dengan ideologi mereka.