Pada Konferensi Potsdam bulan Juli 1945, AS, Uni Soviet, dan Inggris sepakat untuk membagi Jerman menjadi empat zona. Setiap zona dikelola oleh salah satu kekuatan Sekutu, termasuk Prancis.
Selanjutnya, Uni Soviet akan menerima pembayaran reparasi dari Jerman untuk mengkompensasi kerugian negaranya. Negara-negara Barat membayangkan Jerman kapitalis yang berkembang pesat dan berkontribusi terhadap perdagangan dunia.
Stalin, di sisi lain, ingin menghancurkan perekonomian Jerman dan memastikan bahwa Jerman tidak akan pernah menjadi kuat lagi, setelah Rusia hampir kalah dari mereka selama Perang Dunia Kedua. Persaingan sengit antara Jerman Timur dan Barat pun terjadi.
Sektor Perancis, AS, dan Inggris tetap bebas berdagang dan rekonstruksi dimulai, sementara Stalin melarang zona Rusia berdagang dengan zona lain. Sebagian besar produksi di zona Rusia juga disita, termasuk infrastruktur dan bahan mentah, yang dibawa kembali ke Uni Soviet.
Pada tahun 1947, Bizonia dibentuk: zona Inggris dan Amerika bersatu secara ekonomi berkat mata uang baru, Deutschmark; ini diperkenalkan ke zona Barat untuk merangsang perekonomian. Stalin khawatir gagasan baru ini akan menyebar ke zona Soviet dan memperkuat Jerman, bukan melemahkannya. Dia memutuskan untuk memperkenalkan mata uangnya sendiri di Jerman Timur, yang disebut Ostmark.