“Semua serba cepat. Kenyataan ini menghidupkan transformasi digital Indonesia,” ucapnya.
Menurutnya, hal yang penting dilakukan dalam transformasi digital adalah membangun pilar yang kokoh, yaitu kemampuan literasi digital. “Kemampuan literasi digital adalah kemampuan paling krusial untuk menghadapi perkembangan teknologi saat ini. Ini untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang tidak hanya mengenal teknologi, tetapi juga cermat menggunakannya,” katanya.
Sayangnya, berdasarkan data yang diperoleh pada survei 2020 antara Kominfo dan Katadata, indeks literasi Indonesia berada pada 3,47 dari skala 1-4. Hasil tersebut, menurut Semuel, menandakan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia masih pada tingkat sedang, belum baik.
“Untuk mencapai literasi yang baik pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tetapi bekerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya Siberkreasi, sebab literasi digital kunci untuk menghadapi perkembangan teknologi digital,” ujarnya.
Hal senada pun disampaikan oleh Anita Wahid. Menurutnya, sebagian besar aktivitas di dunia digital pada prinsipnya berinteraksi dengan orang lain, tak terkecuali di dunia digital. Seperti halnya ketika mengunggah konten di media sosial, memberi komentar, dan lain-lain.