“Jangan sampai terjadi karena doxing itu perilaku sangat jahat,” katanya.
Ketiga, sadar akan adanya konsekuensi. Dia menegaskan, orang yang bijak tahu bahwa semua tindakan pastinya memiliki dampak. “Jadi kalau kita tidak beretika, ada pihak yang dirugikan, ada yang terlukai, tersakiti hingga merusak nama baiknya,” katanya.
Bahkan menurutnya semakin banyak orang yang tidak beretika, maka ruang digital akan menjadi ruang beracun. Saling menghancurkan dengan yang lain. “Ini akan berdampak pada pandangan dunia internasional terhadap kita sebagai bangsa,” ucapnya.
Anita menegaskan, apa yang ditampilkan di dunia digital akan menjadi resume tiap individu yang dapat dilihat orang lain. Jika tidak mampu mengaturnya, maka mereka akan kehilangan misalnya kesempatan pekerjaan, beasiswa, atau bahkan dukungan sosial. Hal ini karena aktivitas digital yang tidak tepat. Bahkan, tindakan digital yang tidak tepat juga bisa berujung pada pelanggaran hukum.
Oleh karena itu, diharapkan masyarakat dapat bertindak bijak, berhati-hati, serta bernetiket selama berkomunikasi dan berinteraksi berada di ruang digital. Sebab, etika yang berlaku di ruang digital sama dengan di ruang nyata.
(CM)