Mahfud pun meminta semua pihak tidak membuat masyarakat panik. "Orang yang tahu kalau korona itu tidak berbahaya, ditakut-takuti, awas harus pakai masker. Masker ditimbun lalu dijual kepada orang yang takut. Harganya yang biasanya 15 ribu menjadi 100 ribu, 300 ribu. Coba," tuturnya.
Namun, Mahfud tak membatasi metode atau cara penyampaian pesan kepada para jemaahnya. Yang terpenting, harus tetap membuat jemaah senang dan gembira atas apa yang disampaikan.
"Tetapi meskipun begitu, tetaplah dalam prinsip. Humor boleh yang mendidik asal tidak jorok sehingga para mustami' itu, para pendengar itu bisa merasa damai. Bersemangat menjalankan ajaran agama," ujarnya.
Mahfud mengatakan, para da'i pasti memiliki daya tarik untuk didengar para jemaahnya. Jangan sampai pesan yang disampaikan akan membuat masyarakat menjadi takut. Padahal, apa yang disampaikan itu tidak didasarkan dengan argumentasi yang kuat.
"Orang yang masih rendah pemahaman agamanya menjadi terpengaruh. Itulah yang kemudian menimbulkan ekstremisme, radikalisme, ditakut-takuti tanpa dasar yang kuat," katanya.