JAKARTA, iNews.id- Sejumlah aksi teroris terjadi di Indonesia beberapa hari ini. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKB, Dipo Nusantara menyoroti kinerja pencegahan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Dipo mengatakan motif aksi terorisme di Indonesia kebanyakan akibat melencengnya pemahaman ideologi agama. Anak-anak muda direkrut untuk menjadi pelaku terorisme, di mana latar belakang pendidikan, kekeluargaan, pertemanan dan juga perkawinan memiliki andil yang besar.
Dipo menilai harusnya itu bisa dicegah oleh BNPT. Namun, upaya pencegahan yang dilakukan BNPT belum terlihat.
"Untuk anggaran apa semua segala macam itu, justru banyak kunjungan kunjungan ketua BNPT, diskusi-diskusi apa semua segala macam, kita belum lihat apa pencegahan, diskusi-diskusi sosialisasi mereka tentang terorisme ke sekolah-sekolah, ke daerah-daerah, jadi ini masih rancu," kata Dipo kepada wartawan, Jumat (2/4/2021).
Dipo mengatakan untuk tindakan di lapangan memang tim Densus 88 lebih cepat ketimbang BNPT. Namun, harusnya BNPT lebih berperanan dalam pencegahan untuk meminimalisir paham radikalisme, ekstremisme dan terorisme ini.
"Kita juga mendesak kepala BNPT itu agar lebih mengoptimalkan fungsi pencegahan dan penanggulangan teroris, dengan melakukan antisipasi setelah terus menerus yang dilandasi hak asasi manusia dan prinsip ke hati-hatian sebagai upaya untuk mencegah paham radikalisme," tuturnya.