Menurutnya, perayaan Natal bukan soal baju baru apalagi diperoleh dari hasil praktik korupsi. Natal, kata dia bentuk refleksi untuk menyadarkan semua kekurangan, kelemahan dan kesalahan diri sebagai bagian dari umat beragama.
Dia menuturkan, semangat natal seyogyanya dapat memantik lebih dalam lagi sisi-sisi kemanusiaan, menggugah jiwa sosial sehingga dapat lebih berempati, peka dan peduli dengan kondisi saudara-saudara sebangsa, terutama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.
"Selamat merayakan Hari Natal, mari bersama kita tebar kasih dan selalu semai nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan di hati sanubari dengan semangat antikorupsi agar Indonesia maju, sejahtera, aman, dan damai sentosa mulai dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Pulau Rote, di mana kemajuan NKRI merupakan manifestasi cita-cita bangsa," katanya.