Ia menjelaskan bahwa Jurist Tan telah dipanggil oleh penyidik Jampidsus Kejagung RI sebanyak 3 kali untuk diperiksa sebagai tersangka. Namun, Jurist Tan selalu mangkir dari panggilan tersebut.
Sebagai upaya Kejagung dalam membawa Jurist Tan kembali ke Tanah Air, penyidik telah mengajukan Red Notice ke Interpol. Diharapkan, Red Notice tersebut bisa segera disetujui dan diterbitkan.
Sebagai informasi, Jurist Tan ditetapkan sebagai salah satu tersangka di kasus dugaan korupsi pada Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan periode tahun 2019–2022. Hingga kini, Jurist Tan belum ditahan karena keberadaannya ada di luar negeri.