Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak yang menjadi korban perdagangan. "Pihak kepolisian juga harus melakukan patroli siber di berbagai platform sosial media. Karena, biasanya anak yang menjadi korban prostitusi ini ditawarkan melalui berbagai platform sosial media, mulai dari MiChat hingga WhatsApp," ujar Ike.
Ike -yang merupakan Bacaleg DPR dari Partai Perindo Dapil Sumatera Selatan II (Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Prabumulih, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, Lahat, dan Empat Lawang) itu- juga meminta pemerintah untuk fokus pada program-program pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Karena, salah satu penyebab maraknya prostitusi anak adalah keluarga yang tidak harmonis.
"Jadi, para pelaku ini mengincar anak perempuan yang keluarganya broken home hingga anak yang tidak mendapat perhatian dari orang tua," ucap politisi dari Partai Perindo -yang dipimpin oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan mengusung Bacapres Pemilu 2024 Ganjar Pranowo itu.
Hal yang menurutnya penting untuk menghindarkan anak dari prostitusi, menurut Ike, dengan edukasi, sosialisasi, hingga pendidikan seksual ke sekolah-sekolah. Hal ini penting agar anak-anak dapat memahami batasan-batasan sehingga dapat melindungi diri dari potensi bahaya seksual.
"Meminta pemerintah untuk memberlakukan jam malam khusus di daerah-daerah yang kasus prostitusinya tinggi. Hal ini untuk melindungi anak-anak dari pergaulan bebas. Sehingga tidak menjadi korban perdagangan orang dan praktik prostitusi," katanya.
Sekadar informasi, Polres Jakarta Selatan terus mendalami kasus dugaan eksploitasi anak di bawah umur yang dilakukan muncikari JL. Salah satunya, dengan memanggil pengelola apartemen lokasi perbuatan mesum WNA inisial N pada delapan anak korban muncikari JL.