Pemerintah Diminta Tindak Lanjuti Temuan BPK Sengkarut Impor Pangan

Antara
Ilustrasi, stok ketahanan pangan. (SINDOphoto).

JAKARTA, iNews.id - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan sebanyak sembilan kesalahan. Antara lain persetujuan impor tanpa pembahasan di rapat koordinasi antar kementerian, tidak kuat dalam menganalisis kebutuhan, hingga lemahnya pengawasan terhadap realisasi impor.

Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ) Rachmi Hertanti mengatakan, pemerintah harus membenahi kekacauan tata niaga impor pangan nasional. Terutama terkait tata produksi, distribusi dan konsumsi termasuk permasalahan mengenai data pangan yang selama ini masih kerap disorot berbagai pihak.

"Temuan BPK Tahun 2018 menyebutkan ada sengkarut terkait tata niaga impor pangan," ujar Rachmi di Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Dia menuturkan, persoalan agenda pembangunan infrastruktur yang dipilih juga telah berdampak terhadap sektor pangan. Aktivitas investasi di Indonesia guna meningkatkan daya saing Indonesia telah berkontribusi terhadap hilangnya akses petani terhadap sumber daya ekonominya.

"Bahkan, penguasaan lahan ke tangan korporasi pun meningkat yang kemudian berbanding terbalik dengan penguasaan lahan bagi petani," tuturnya.

Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait
Bisnis
1 tahun lalu

Prabowo Targetkan RI Swasembada Pangan dalam 4 Tahun sejak Dilantik Jadi Presiden

Bisnis
1 tahun lalu

RI Masih Impor Pangan, Beras Tembus 3,05 Juta Ton hingga Agustus 2024

Bisnis
3 tahun lalu

Impor Pangan Rugikan Petani, Mentan Minta Pintu Karantina Diperketat

Bisnis
4 tahun lalu

Erick Thohir Sebut Menteri Perdagangan Enggak Doyan Impor Pangan

Bisnis
5 tahun lalu

Tekan Impor Pangan, Menteri Teten Dorong Petani Gabung Koperasi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal